Powered By Blogger

selamat datang!!!

trimaksih telah mengunjungi blog ini. berikan saran dan krtitik kepada kami. kepedulian anda, semangat kami...

Rabu, 04 Mei 2011

METODE SIMAK DAN TERAPAN TEORI ALIH KODE DALAM RAPAT KERJA HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS (HIMAPRO SI) DI SIDOARJO


METODE SIMAK DAN TERAPAN TEORI ALIH KODE
DALAM RAPAT KERJA HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
SASTRA INGGRIS (HIMAPRO SI) DI SIDOARJO




 






















Oleh :
Ahmad Aris Fajarudin
(A01208017)

Dosen pembimbing :
Asep Abbas Abdullah, M.Pd.


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2011
  1. Latar Belakang
Bahasa adalah sutau system lambang bunyi yang arbitrer dan konvensional. Rumusan tentang definisi bahasa diatas sangat sistematis dan meneyeluruh. Dalam suatu penelitian tentang bahasa, tentunya peneliti harus bisa membedakan antara pengertian penelitian dan kajian. Karena dua pengertian tersebut sering terjadi kesalah fahaman. Penelitian mengarahkan penulis untuk menyusun cara penelitian dilakukan, sedangkan kajian lebih membantu penulis untuk menganalisa data hasil penelitian. Metode penelitian dan metode kajian harus digunakan secara berurutan, artinya proses pengumpulan data harus dilakukan dengan metode penelitian, selanjutnya dalam menganalisa data metode yang digunakan adalah metode kajian.
Metode penelitian bahasa sangat beragam, diantaranya metode simak dan metode cakap. Metode simak meliputi 1. tenik sadap, 2. simak, libat, cakap, 3. simak, bebas, libat, cakap, 4. rekam dan 5. catat. Sedangkan metode cakap meliputi 1. teknik pancing, 2. cakap, semuka, dan 3. cakap tak semuka. Dari dua metode ini penulis hanya akan mengambil metode penelitian bahasa secara simak. Metode simak dirasa sangat efektif. Karena terdapat teknik simak libat cakap. Disamping adanya metode penelitian bahasa yang beragam, kita ketahui adanya aliran linguistic juga bermacam-macam. Aliran ttadisional, aliran ini yang pertama kali muncul dan diprakasai pada zaman yunani kuno. Aliran traditional masih meganalisis bahasa dengan pendekatan filsafat dan semantic. Kemudian berkembang dan muncullah aliran stuktural. Alian structural dipelopori oleh Ferdinand de sausure. Aliran ini menyatakan tata bahasa structural berdasarkan ciri-ciri formal bahasa yang ada dalam suatu bahasa tertentu.
Bahasa arab sebagai bahasa yang bisa dikatakan sangat sempurna dibanding bahasa lain didunia, merupakan bidang kajian dan penelitian yang sangat luas. Dalam bahasa arab terdapat banyak kosakata yang mempunyai arti sama. Oleh karena itu bahasa arab termasuk bahasa terkaya dalam kosakata. Dengan adanya banyak kosakata bahasa arab memiliki banyak kesempatan untuk membentuk suatu susunan kalimat yang bergaya bahasa tinggi (ushlub). Meskipun dalam arti mempunyai kesamaan, tetapi penekanan masing-masing kata berbeda. Itulah kenapa bahasa arab disebut bahasa yang istimewa. Dan banyak ruang untuk menelitinya.
Lingkungan fakultas adab terutama dalam jurusan bahasa dan sastra arab tentunya sering kita jumpai disetiap aktifitas mahasiswa, sering menggunakan bahasa arab. Baik saat perkuliahan sedang berlangsung ataupun diluar itu, misalnya kantin, cangkruan, dan bahkan dalam rapat antar mahasiswa. Tidak lepas dari kebiasaan, sering kali saat rapat meskipun dalam rapat tersebut yang hadir bukan dari jurusan Bahasa dan santra arab, namun untuk memudahkan ucapan karena kebiasaan mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab mereka sering berbahasa arab. Dari ulasan diatas penulis ingin memfokuskan penelitian penggunaan bahasa arab pada rapat mahasiswa himpunan program studi bahasa inggris yang dilaksanakan disidoarjo. Dan dalam penggunaan kebahasaannya penulis hanya akan mengamati alih code (code switching).     
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari metode simak dan teori alih kode ?
2.      Bagaimana penerapan teori alih kode dalam rapat kerja HIMAPRO SI ?
3.      Untuk apa penerapan teori alih kode ?
  1. Tujuan Penelitian
4.      Mengetahui pengertian dari metode simak dan teori alih kode
5.      Mengetahui penerapan teori alih kode dalam rapat kerja HIMAPRO SI
6.      Mengetahui untuk apa teori alih kode
  1. Metode
Metode penilitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode simak. Lebih jelas teknik dalam metode simak adalah sebagai berikut :
1. Teknik Sadap[1]
Teknik sadap adalah peneliti untuk mendapatkan data pertama-tama dengan segenap kecerdikan dan kemauannya harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang.
2. Simak, Libat, Cakap
Peneliti terlibat langsung dalam dialog, disamping memperhatikan penggunaan bahasa lawan bicaranya juga ikut serta dalam pembicaraan lawan bicaranya itu.
3. Simak, Bebas, Libat, Cakap
Peneliti tidak telibat dalam dialog atau konversasi. Hanya sebagai pemerhati yang hanya penuh minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang hanyut dalam proses berdialog.
4. Rekam
Teknik ini hampir sama dengan teknik sadap, akan tetapi yang membedakan adalah dalam penggunaan alatnya. Teknik rekam menggunakan alat bantu berupa tape recorder .
5. Catat
Teknik catat disini dilakukan setelah teknik pertama, kedua dan keempat selesai digunakan. Teknik catat ini dapat menggunakan salah satu dari tiga macam transkripsi yang ada. Yaitu transkripsi ortografis, fonemis, atau fonetis.
Focus bahasa yang diteliti adalah alih code. Alih kode merupakan salah satu aspek ketergantungan bahasa (languagedependency) dalam masyarakat multilingual. Dalam masyarakat multilingual sangat sulit seorang penutur mutlak hanya menggunakan satu bahasa. Dalam alih kode masing-masing bahasa masih cenderung mengdukung fungsi masing-masing dan masing-masing fungsi sesuai dengan konteksnya. Appel memberikan batasan alih kode sebagai gejala peralihan pemakaian bahasa karena perubahan situasi. Suwito (1985) membagi alih kode menjadi dua, yaitu :
  1. Alih kode ekstern  bila alih bahasa, seperti dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Inggris atau sebaliknya dan
  2. Alih kode intern  bila alih kode berupa alih varian, seperti dari bahasa Jawa ngoko merubah ke krama. Beberapa faktor yang menyebabkan alih kode adalah:
a)      Penutur seorang penutur kadang dengan sengaja beralih kode terhadap mitra tutur karena suatu tujuan. Misalnya mengubah situasi dari resmi menjadi tidak resmi atau sebaliknya.
b)      Mitra Tutur mitra tutur yang latar belakang kebahasaannya sama dengan penutur biasanya beralih kode dalam wujud alih varian dan bila mitra tutur berlatar belakang kebahasaan berbeda cenderung alih kode berupa alih bahasa.
c)      Hadirnya Penutur Ketiga untuk menetralisasi situasi dan menghormati kehadiran mitra tutur ketiga, biasanya penutur dan mitra tutur beralih kode, apalagi bila latar belakang kebahasaan mereka berbeda.
d)      Pokok Pembicaraan Pokok Pembicaraan atau topik merupakan faktor yang dominan dalam menentukan terjadinya alih kode. Pokok pembicaraan yang bersifat formal biasanya diungkapkan dengan ragam baku, dengan gaya netral dan serius dan pokok pembicaraan yang bersifat informal disampaikan dengan bahasa takbaku, gaya sedikit emosional, dan serba seenaknya.
e)      Untuk membangkitkan rasa humor biasanya dilakukan dengan alih varian, alih ragam, atau alih gaya bicara.
f)        Untuk sekadar bergengsi walaupun faktor situasi, lawan bicara, topik, dan faktor sosio-situasional tidak mengharapkan adanya alih kode, terjadi alih kode, sehingga tampak adanya pemaksaan, tidak wajar, dan cenderung tidak komunikatif.  
  1. Kajian Pustaka
Bahasa merupakan alat komunikasi yang praktis untuk menyampaikan maksud dan tujuan seseorang kepada orang lain. Bahasa digunakan setiap hari dalam berinteraksi. Focus penelitian yang dilakukan penulis adalah penggunaan bahasa arab dalam interaksi social lingkup mahasiswa, terutama dilingkungan fakultas adab. Sering kali tanpa disadari baik dosen, karyawan, dan mahasiswa berbahasa arab. Baik itu untuk menyampaikan maksud secara formal ataupun hanya plesetan. Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab adalah rujukan utama dalam penelitian ini, namun tidak meninggalkan data code switching pada jurusan yang lain.  Lebih spesifik penulis ingin mengetahui mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab dalam berinteraksi dengan mahasiswa jurusan lain yang ada difakultas adab. Setting yang diambil adalah Rapat Kerja (RAKER) yang diadakan oleh himpunan mahasiswa jurusan program studi sastra inggris (HIMAPRO SI).
Rapat kerja tersebut dihadiri kurang lebih 30 peserta, Ada peserta penuh dan peserta peninjau. Peserta penuh merupakan pengurus dari HIMAPRO SI, sedangkan peserta peninjau adalah tamu undangan yang yang sudah ditentukan oleh pengurus HIMAPRO SI. Tamu undangan ini terdiri dari anggota Senat Mahasiswa Fakultas Adab (SEMA FA), HMJ BSA, HMJ SPI dan LPM QIMAH. Dari hasil perbincangan dengan salah satu pengurus HIMAPRO SI , RAKER HIMAPRO SI ini dimulai pukul 08.00. penulis tidak  megikuti RAKER HIMAPRO SI dari awal. Penulis tiba dilokasi waktu sudah menunjukkan 16.30. Waktu itu rapat masih berlangsung dengan hidmat. Setiba dilokasi penulis langsung menunaikan sholat ashar. Dan ternyata sebelum sempat melaksanakan sholat rapat diistirahatkan untuk menunaikan sholat berjamaah dimusholla. Setelah semuanya selesai sholat, rapat dilanjutkan kembali tepat pukul 17.00.
Rapat kerja dimulai dengan membacakan hasil sidang komisi dari devisi Jurnalistik, sidang dimulai dengan bacaan basmalah oleh pimpinan sidang.
T    : marilah kita awali sidang yang ketiga ini dengan bacaan basmalah bersama-sama.
N   : (peserta sidang) Bismillahirrahmanirrahim.
Seluruh peserta sidang mendengarkan penjelasan dari piminan sidang. Setelah pemaparan dari pimpinan sidang, kemudian mendengarkan peserta sidang untuk menyampaikan argument dengan menyetujui atau tidak. Tidak lama kemudian adzan magrib dikumandangkan, tanda masuknya waktu sholat magrib. Sidang peno belum usai. Setelah adzan usai, disela-sela keheningan peserta yang membaca do’a setelah adzan ada yang berkata
T    : sek rek lebih afdhol kita sholat dulu sebelum dimulai lagi…
N   : (salah satu peserta sidang) ya siiip.  
 Semua peserta pun meninggalkan ruang rapat satu persatu untuk mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat. Sholat magrib dilaksanakan dengan berjamaah di musholla. Seusai sholat peserta kembali ke ruang sidang dan sidang pun kembali dimulai lagi. Melanjutkan  sidang dari devisi jurnalistik. Setelah dirasa semuanya cukup dan tanpa perdebatan yang berarti akhirnya pimpinan sidang menegaskan untuk mengakhiri sidang dari devisi jurnalistik.
Sidang yang terakhir adalah mendengarkan pemaparan program kerja dari devisi Human Resource Departement. Sebagaimana sidang-sidang sebelumnya, setelah progam kerja dipaparkan kemudian dikritisi oleh peserta sidang. Ketika peserta sidang menanyakan atau mengkritisi poin kedua dari program kerja devisi Human Resource Departement, disinilah terjadi perdebatan yang cukup membosankan. Pimpinan sidang meminta kepada peserta peninjau untuk memberikan solusi yang terbaik terkait dengan perdebatan ini.
      T    : kami mempersilahkan kepada kakak senior untuk memberikan solusi, bagaimana baiknya (sambil menunjuk ke arah Peserta sidang)
      N   : (salah seorang partisipan menjawab) seperti pendapat siapa?? (sambil menunjuk dan berkata) Masmuk?
      T    : Fawaid..
      N   : itu juga baik, memang semuanya harus seimbang artinya kalau memang bisa dibuat seperti itu kenapa tidak, toh, juga ada jurusan BSA yang bisa membantu menterjemahkan.
      Semua peserta sidang merespon dengan positif kemudian partisipan melanjutkan ucapannya
      N   : mohom maaf, saya hanya memberikan saran. Diterima atau tidak ‘Ala Ma Syi’tum
            Alih kode dalam rapat kerja HIMAPRO SI merupakan sutau pengaruh lingkungan yang notabene adalah mahasiswa fakultas adab. Dalam keseharian, baik dibangku kuliah  maupun saat santai mahasiswa merupakan masyarakat bahasa multilingual. Mahasiswa mempunyai kecakapan berbahasa dalam menyampaikan maksud melalui pengalaman dari lingkungannya. Hal ini ada korelasi linguistic dengan variable situasional yang pada pokoknya berorientasi linguistic. Hymes (1972), mengartikulasikan kajian linguistic yang berhubungan dengan variable situasional dalam sebuah akronim SPEAKING. Penerapan unsur dari masing-masing akronim tersebut adalah :
      Setting : tempat rapat kerja HIMAPRO SI ini di sidoarjo. Tepatnya dirumah salah seorang pengurus HIMAPRO SI. Waktu pelaksanaanya mulai pukul 08.00 – 21.30 WIB.
      Partisipan : partisipan rapat kerja HIMAPRO SI ini terdiri dari peserta penuh (pengurus HIMAPRO SI) dan peserta peninjau (tamu undangan yang terdiri dari SEMA FA, HMJ BSA, HMJ SPI, dan LPM QIMAH).
      Ends : penggunaan alih kode yang diucapkan baik dari mahasiswa Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Arab serta mahasiswa Sejarah Peradaban Islam mampu memberikan nuansa yang berbeda, namun bisa dikatakan menyenangkan.
      Act : bentuk dari maksud yang disampaikan adalah dialog. Dan isinya tentang pembahasan atau tanggapan dari program kerja yang disampaikan.
      Key : penyampaian maksud atau isi pesan disampaikan dengan lugas dan tidak kaku.
      Instrument : penyampaian maksud hanya melalui ucapan yang fasih namun lugas serta isyarat tangan.
      Norms : dalam pemberian tanggapan dan memulai sidang, semua peserta menyampaikan atau berbahasa dengan penuh kesopanan, serius dan familier.
      Genre : Rapat Kerja.
      Rangkuman kata dari alih kode adalah sebagai berikut :
1.            Awal (arab, isim) = awali (indonesia) : mulai, pertama.
2.            Basmalah (arab, isim) : membaca bacaan Bismillahirahmanirrahim.
3.            Afdhola (arab, fi’il) = afdhol (indonesia) : lebih utama.
4.            Masmuka(arab, kalimat istifham)= masmuk (indonesia) : siapa nama kamu?.
5.            tarjamah (arab, isim)= menterjemahkan (indonesia) : mengartikan.
6.            ‘Ala Ma Syi’tum (arab, kalim/qoul) : terserah kalian.
  1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik teoritik maupun praktis.
7.      Manfaat Teoretis
Menambah pengetahuan tentang alih kode dengan metode simak dalam penggunaan bahasa Arab yang terdapat pada percakapan Rapat Kerja HIMAPRO SI disidoarjo.
8.      Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam pembelajaran yaitu dengan mempergunakan peralihan bahasa yang dilakukan guru dalam pembelajaran dapat mempermudah pemahaman materi bagi peserta didik.


  1. Daftar Pustaka
Abdullah, Asep Abbas: METODE LINGUISTIK Bag. II METODE dan TEKNIK PENGUMPULAN DATA,Yogyakarta : Gajah Mada Uneversity Press : 1988.
      T.Bell, Roger, SOSIOLINGUISTIK, London : B.T. BATSFORD LTD. 1995
      Yunus, Mahmud, KAMUS ARAB INDINESIA. Jakarta : Mahmud Yunus Wadzuryah : 1989.


[1] Abdullah, Asep Abbas: METODE LINGUISTIK Bag. II METODE dan TEKNIK PENGUMPULAN DATA, Gajah Mada Uneversity Press : 1988.

Tidak ada komentar: